Belakangan ini bisnis properti sedang digandrungi oleh banyak orang. Termasuk dari kalangan pebisnis.
Jika dilihat secara kasat mata, bisnis di bidang properti memang sangat menjanjikan. Anda terlihat “Seakan” tidak perlu bersusah payah untuk mengerjakannya.
Cukup duduk, diam, dan penghasilan akan menghampiri.
Apakah semudah itu? Tentu saja tidak…
Karena ada banyak persiapan, strategi, dan ujian yang harus Anda hadapi. INTINYA tidak jauh berbeda dengan mengelola bisnis pada umumnya.
Tulisan kali ini akan membahas tentang jenis dan beberapa strategi belajar properti pemula yang sudah teruji.
Ini dia:
3 Jenis Belajar Properti Pemula untuk Bisnis
1) Hunian Keluarga
Apapun kondisi perekonomian yangs sedang terjadi, masyarakat tetap butuh tempat tinggal. Ini membuat investasi di bisnis ini cukup besar.
Ringkasnya dalam kondisi normal, tempat hunian akan tetap tinggi peminatnya. Jadi jenis properti yang satu ini sangat bagus untuk pemula yang baru belajar bisnis properti.
2) Perdagangan (Kios, Toko, Ruko)
Seiring dengan semakin kondusifnya iklim bisnis di Indonesia, permintaan terhadap kios, toko, dan ruko pun semakin tinggi.
Dari mulai bisnis skala perorangan, UKM, hingga corporate, hampir semuanya sudah mulai mengalokasikan budget untuk membeli atau menyewa kios, toko, maupun ruko.
3) Perkantoran
Mayoritas para pengusaha properti melakukan investasi utama pada gedung perkantoran. Alasannya sederhana.
Properti untuk kebutuhan kantor seperti gedung menghasilkan profit yang jauh lebih besar ketimbang hunian keluarga dan ruko.
Tapi memang, cara menjualnya pun membutuhkan strategi dan tips khusus. Jadi tidak sembarang orang bisa berhasil di bidang ini.
***
Setelah Anda mengetahui beberapa jenis bisnis properti yang cukup menguntungkan bagi pemula, langkah berikutnya adalah berbicara tentang strategi belajar properti pemula.
Ini dia:
5 Strategi Belajar Properti Pemula untuk Bisnis Yang Paling Dasar
1) Cari Pengembang Yang Baik
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mencari developer yang baik.
Ketika sudah mendapatkan beberapa nama developer, Anda bisa melakukan validasi dengan cara melihat track-record masing-masing.
Beberapa poin penting yang harus dipertimbangkan di sini adalah:
Pengembang memiliki SDM yang berkualitas, berpengalaman, termasuk sudah pernah mengerjakan project besar, serta memiliki tingkat kesalahan yang minim.
Bagian terakhir ini bisa dilihat dari feedback para klien dan atau pelanggan sebelumnya.
2) Cari Lokasi (Properti) yang baik
Dalam bisnis properti, lokasi merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting.
Contoh:
Kalau Anda ingin membangun atau memasarkan perumahan dengan target market masyarakat urban (Perkotaan), pastikan bahwa lokasi perumahan tersebut dekat dengan pusat kota.
Akan lebih baik lagi kalau lokasi perumahan tersebut dekat dengan sarana transportasi publik, rumah sakit, sekolah, dan layanan publik penting lainnya.
3) Sediakan Fasilitas Memadai
Tahap selanjutnya yang juga harus dipertimbangkan adalah fasilitas.
Anda harus memberikan fasilitas yang memadai untuk konsumen. Ini bisa cukup membantu jika lokasi properti berada di tempat yang tidak strategis.
Ketersediaan fasilitas ini sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan target market Anda.
4) Promosi
Anda bisa melakukan promosi dengan menggunakan media sosial seperti facebook dan instagram. Baik itu yang gratis maupun berbayar.
Tapi penting untuk diperhatikan bahwa tujuan utama promosi ini adalah memberitahu ke calon konsumen bahwa Anda memiliki produk bermanfaat.
Dan dalam hal ini adalah properti.
Jadi jangan berpikiran kalau setelah melakukan promosi, properti yang Anda tawarkan akan langsung terjual habis.
Karena orang mau membeli sesuatu karena kualitas.
5) Mengikuti Seminar & Workshop Properti
Terakhir, Anda bisa mengikuti seminar dan pelatihan properti yang diselenggarakan oleh tim kami di Yukbisniskost.
Di sini Anda akan diajarkan bagaimana cara memulai dan mengelola bisnis properti yang baik dan benar.
Anda akan dipandu langsung oleh praktisi bisnis properti sekaligus owner yukbisniskost, Mas Iwan Kenrianto.
