Adanya kegiatan perkuliahan secara offline bisa berdampak positif bagi para pemilik bisnis kost di dekat bangunan fisik perguruan tinggi. Mereka bisa mendapatkan para penyewa kos dari kalangan mahasiswa dengan cukup mudah. Bahkan rejeki terasa begitu saja mengalir ke kantong para pemilik kos ketika proses perkuliahan berjalan normal.
Namun ternyata setelah pandemi, banyak sekali kegiatan perekonomian runtuh. Banyak para pebisnis yang akhirnya merugi, termasuk para pemilik kost yang mulai kehilangan satu persatu penyewa kamar kos mereka. Lalu sebenarnya bagaimana potensi bisnis kost dekat daerah kampus di masa depan?
Menjalankan Bisnis Kost Setelah Pandemi Berlangsung
Sebelum adanya pandemi, mungkin para pemilik kost yang ada di sekitar daerah kampus memiliki penghasilan yang cukup stabil dari para penyewa kamar. Namun ketika pandemi COVID19 berlangsung, penghasilan para pemilik kost menjadi berkurang. Salah satu faktor penyebab terbesarnya adalah karena dilakukannya pembelajaran secara daring.
Pemerintah memang mewajibkan proses pembelajaran dilakukan secara online karena digunakan untuk menekan tingkat penularan penyakit COVID19. Secara otomatis, para mahasiswa yang tadinya ngekost pun angkat kaki dan masing-masing pulang ke kampung halaman. Mereka beranggapan jika pulang ke rumah sendiri akan lebih hemat biaya daripada tetap berada di kost.
Nah, satu masalah yang ditakutkan akan terjadi adalah : bisnis kost di dekat kampus akan benar-benar bangkrut jika proses pembelajaran secara online tetap dilaksanakan.
Akankah kekhawatiran tersebut menjadi kenyataan?
Bisnis Kost Akan Tetap Potensial!
Sebelum pandemi berlangsung, ternyata ada beberapa perguruan tinggi yang sudah menjalankan sistem pembelajaran via online. Proses kuliah yang harusnya dilaksanakan di bangku perguruan tinggi, menjadi dilaksanakan melalui tatap muka online. Contohnya seperti melalui aplikasi ZOOM atau streaming Youtube.
Namun begitu, suasana perekonomian para pemilik bisnis kost masih baik-baik saja. Karena tidak sepenuhnya perguruan tinggi yang menerapkan pembelajaran online sebagai metode utama mereka menggunakan sistem online 100%.
Dalam kata lain, perguruan tinggi yang melaksanakan sistem pembelajaran online sepenuhnya tetap memiliki bentuk fisik kampus. Selain itu berbagai pekerja di kampus tersebut seperti dosen dan office boy pasti diperlukan di sana. Sehingga pemilik bisnis kost masih mendapatkan penghasilan dari kalangan non mahasiswa.
Kebangkrutan para pemilik kos bisa terjadi jika ternyata : kampusnya ditutup selamanya. Sehingga tidak ada kegiatan tatap muka sama sekali.
Dan kini, faktanya kampus masih mengadakan pertemuan secara offline di kampus walaupun ada penurunan kuantitas massa. Sebab masih banyak sekali dosen yang memilih proses pembelajaran di kampus dengan para mahasiswa demi menyampaikan materi semaksimal mungkin. Jadi, bisnis kos di sekitar kampus masih tetap potensial kok!
Bisnis Kos Tidak Hanya Diminati Mahasiswa
Salah satu mindset yang salah terhadap para pemilik bisnis kos di sekitaran kampus adalah target pasar mereka hanya berasal dari kalangan mahasiswa. Padahal ada juga banyak kalangan para pekerja atau karyawan di kampus tersebut / di sekitar kampus yang butuh kos untuk tinggal sementara.
Inilah sisi menarik dari bisnis kos di era modern, karena tidak akan mati sepenuhnya jika terjadi krisis ekonomi seperti saat pandemi sekarang. Jadi, jangan khawatir. Karena target pasar dari kos-kos an tersebut bukan hanya berasal dari kalangan mahasiswa.
Namun kembali juga pada masing-masing individu, bisakah mereka memasarkan bisnis kos mereka sehingga diminati oleh berbagai kalangan? Jika Anda tertarik untuk menjadi pelaku bisnis kost terutama yang berada di daerah dekat kampus, Anda bisa bergabung dengan KSI Community.
Melalui website www.yukbisniskost.com dan akun IF official KSI Community (@yukbisniskost), Anda bisa belajar banyak terkait cara memasarkan bisnis properti kos-kosan hingga digandrungi banyak pihak.
Jadi, nantinya Anda bisa menargetkan kalangan lain dan bukan hanya dari kalangan mahasiswa saja.
