fbpx
Thursday, October 16, 2025
Home Blog Page 57

Bingung Kelola Rumah Warisan Untuk Bisnis Kost Saja

0

Ada banyak alasan orang enggan menjual rumah warisan.

Selain ada banyak kenangan yang tersimpan, hasil penjualan yang akan mereka dapatkan nantinya juga menjadi pertimbangan.

Jika rumah warisan dijual, maka ahli waris hanya mendapatkan hasilnya dalam satu waktu dan rumah itu akan berada di tangan orang lain.

Selain itu, jika harus tinggal dalam satu atap dengan banyak ahli waris, itu juga terasa memberatkan.

Nah, daripada bingung memikirkan rumah warisan, lebih baik rumah tersebut dijadikan bisnis kost saja.

Selain rumah masih menjadi hak milik, akan ada pendapatan tambahan yang masuk ke rekening para ahli waris setiap bulannya. Lebih untung, bukan?

KENAPA DIJADIKAN BISNIS KOST?

Ada banyak alasan kenapa rumah warisan lebih baik dijadikan rumah kost. Di antaranya:

  1. Menghasilkan passive income yang besar

Menjadikan rumah warisan sebagai lading bisnis tentu tidak memerlukan modal besar—hanya biaya renovasi saja. Selanjutnya, rumah tersebut bisa menghasilkan passive income yang besar, terlebih jika lokasinya strategis dekat area perkantoran atau kampus. Ciptakan suasana yang nyaman dan tawarkan fasilitas yang memadai agar banyak orang yang tertarik untuk menyewanya.  Semakin banyak penyewa, maka akan semakin banyak pundi-pundi uang yang masuk ke dalam rekening.

  1. Bisnis yang bisa diwariskan ke generasi penerus dan hasilnya dibagi secara merata

Dibandingkan usaha lain, Rumah kost merupakan bisnis yang mudah dikembangkan dan tahan lebih lama. Bahkan, kelak usaha ini bisa diturunkan ke anak cucu. Hasilnya pun lebih mudah dibagi dibanding jika masih dalam bentuk rumah utuh sebagai warisan.

  1. Kost tidak akan pernah kekurangan pelanggan

Di mana pun lokasinya, selama dekat dengan area perkantoran ataupun instansi pendidikan, maka bisa dijamin kost tidak akan pernah sepi pelanggan. Orang-orang akan datang dan pergi dengan sendirinya.

Terlebih, jika lokasinya berada di kota-kota besar yang banyak pendatang, seperti Kota Yogyakarta yang tiap tahun kedatangan seribu lebih mahasiswa dari luar kota. Dengan pengelolaan yang baik, bisnis kost di kota ini tidak akan mati dan penghasilan dari rumah warisan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

  1. Balik modalnya lebih cepat dari usaha lain

Dalam jangka waktu kurang lebih dua tahun, biasanya modal pembuatan/renovasi kost sudah ada di tangan dan bisa dipakai untuk pengembangan bisnis lain. Jadi, bisa dikatakan bisnis kost yang menggiurkan ini tidak akan membuat pemiliknya rugi.

Untuk meningkatkan pengelolaan rumah kost dan membuat omzetnya terus meningkat, ada baiknya jika Anda memperluas koneksi dan bergabung dengan komunitas pebisnis kost, seperti misalnya KSI (Kost Strategi Investing) Community. Tidak hanya bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman, Anda juga bisa bertemu dengan banyak investor yang barangkali bisa ikut membantu mengembangkan ivestasi properti kost Anda.

Jadi, bagaimana? Tertarik untuk menjadikan rumah warisan Anda menjadi bisnis kost?

 

Peluang Bisnis Properti Yang Perlu Anda Ketahui

0

Pada tahun 2013, Menteri Perumahan mengatakan bahwa Indonesia masih membutuhkan pembangunan rumah sebanyak 13 juta lebih.

Tidak heran jika sampai tahun 2017, banyak pengembang yang gencar membangun perumahan maupun apartemen di beberapa kota besar.

Bahkan, di tahun 2018, diperkirakan angka pertumbuhan bisnis properti akan semakin naik dibanding tahun sebelumnya.

Nah, untuk Anda yang ingin memiliki simpanan masa depan, mulailah keluar dari bangku nyaman di balik meja kantor dan terjun dalam dunia bisnis. Salah satunya, bisnis di bidang properti.

SEBERAPA BESAR PELUANG BISNIS PROPERTI ITU?

Peluangnya masih sangat besar, mengingat beberapa survei menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki tempat tinggal sendiri. Selama masih ada orang-orang yang membutuhkan rumah untuk berteduh, selama itu pula peluang bisnis properti ini bisa diandalkan.

Bergelut dalam bisnis properti tidak harus mengeluarkan modal. Pasalnya, jika tidak memiliki modal banyak, Anda bisa menjadi seorang makelar, baik makelar tanah ataupun rumah. Anda tinggal aktif mencari tanah-tanah berlokasi strategis atau rumah yang hendak dijual, kemudian membantu memasarkan melalui media sosial, koran, ataupun website. Terjun sebagai makelar, kemampuan marketinglah yang dibutuhkan, bukan dana besar.

Berbeda ketika Anda memiliki dana yang cukup, Anda bisa menjadi seorang pengembang. Ketika rumah yang dibangun sudah jadi, masih ada banyak pilihan nantinya. Apakah rumah akan dijual begitu saja, disewakan, atau justru dijadikan tempat kost-kostan. Semuanya akan memberi keuntungan sama besar, hanya harus pandai memilah-milah kiranya bisnis mana yang memiliki prospek paling bagus dengan keuntungan banyak selama beberapa tahun kedepan.

Nah, pada bisnis properti ini, Anda hanya dituntut jeli untuk melihat pangsa pasar dan kebutuhan konsumen di sekitar lokasi pembangunan.

 

KEUNTUNGAN BISNIS PROPERTI

Ketika sudah terjun dalam dunia bisnis properti, keuntungan apa yang akan didapat?

1. Mempunyai Dua Pilihan Keuntungan

Anda akan mempunyai dua pilihan keuntungan dengan penghasilan yang sama besar, yaitu antara menjual atau menyewakan. Jika menjual, maka keuntungan hanya didapat di satu waktu, selebihnya itu sudah menjadi hak milik pembeli. Berbeda ketika pilihan jatuh pada menyewakan, maka keuntungan akan terus masuk ke dalam rekening—sekali pun angkanya tidak terlalu besar. Tidakkah lebih baik sedikit-sedikit tapi terus ada dibanding besar tapi hanya satu waktu?

2. Risiko Rendah

Di awal, Anda memang membutuhkan modal besar untuk memulai bisnis ini, terlebih jika menjadi seorang pengembang. Akan tetapi, itu tidak menjamin akan adanya risiko tinggi. Justru, lebih rendah risikonya dibanding bisnis lain yang sama-sama membutuhkan dana besar.

Hal itu disebabkan pergerakan harga properti yang cenderung naik, dibanding turun. Terlebih jika properti Anda berada di lokasi strategis yang padat penduduk, sudah pasti nilainya akan terus naik setiap tahun.

Nah, sebelum Anda menyesal karena tidak adanya simpanan masa depan, segera manfaatkan peluang bisnis properti yang ada. Mulailah ikut seminar atau bergabung dalam komunitas pebisnis seperti KSI Community yang bisa membantu Anda belajar bisnis dalam bidang properti.

Pusing Cara Menghitung Pajak Properti? baca di sini

0

Pajak merupakan tanggung jawab finansial yang harus dipenuhi oleh setiap pengusaha. Namun, tidak semua pengusaha paham dan mengerti tentang cara perhitungannya.

Jika Anda termasuk salah satu di antara orang-orang yang awam dengan perhitungan pajak, Anda harus mulai mempelajarinya sekarang.

Terlebih, ketika Anda berkecimpung dalam bisnis properti yang transaksinya mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah. Akan sangat berisiko jika Anda sebagai pemilik bisnis tidak paham perhitungan pajak properti tersebut.

Ada banyak cara untuk mengenal hitungan pajak properti sebelum memutuskan untuk terjun ke dalam bisnis ini. Salah satunya adalah bergabung dengan beberapa komunitas pebisnis properti, seperti KSI (Kost Strategi Investing) Community, serta menghadiri seminar dan workshop properti dari para mentor-mentor ternama yang sudah banyak makan asam garam di dunia bisnis properti.

KEUNTUNGAN IKUT WORKSHOP BISNIS PROPERTI

Hadir dalam workshop bisnis dapat membantu Anda membedakan jenis-jenis pajak dalam bisnis properti dan menghitungnya secara langsung tanpa perlu bantuan seorang akuntan. Mengingat, biaya untuk membayar akuntan terlalu mahal bagi pebisnis pemula. Bahkan, jika dipaksakan bisa menjadi beban dalam keuangan Anda..

sumber : kosthariansurabayacom/tentang/legalitas/nop-kost-harian-surabaya

Dalam pajak properti, ada beberapa jenis yang harus diketahui seorang pengusaha properti, di antaranya: Pajak BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), PPH, PPN, maupun PPnBm (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).

Dari keempat jenis tersebut dapat dipahami dengan contoh sederhana berikut:

Jika Anda memiliki sebidang tanah dan ingin menjualnya, maka Anda harus membayar pajak PPh final sebesar 5%. Adapun pembeli, baik perorangan ataupun developer, harus membayar pajak BPHTB sebesar 5% pula. Pajak ini nantinya akan masuk ke dalam keuangan pemerintah daerah yang berfungsi untuk pengembangan infrastruktur daerah.

Nah, jika di kemudian hari developer akan mengembangkan tanah tersebut menjadi perumahan ataupun apartemen, maka pajak yang harus dibayar oleh konsumen untuk BPHTB adalah sebesar 5%, PPN sebesar 10%, dan PPnBM sebesar 20%.

Semua perhitungan itu ada pada Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, yang merupakan revisi dari Undang-undang Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pajak Penghasilan.

Perhitungan itu mungkin akan terlihat simpel jika nilai transaksinya kecil, tapi jika sudah mencapai ratusan bahkan miliaran rupiah, seperti pada bisnis properti, maka itu akan terlihat memusingkan. Maka, tidak ada salahnya jika Anda mengikuti workshop properti untuk membantu memecahkan masalah perhitungan pajak tersebut. Melalui pelatihan tersebut, Anda bisa berkonsultasi tentang seluk beluk bisnis properti—termasuk tentang pajak—kepada para mentor atau rekan-rekan investor properti lainnya .

Bahkan, ikut dalam workshop dapat membantu Anda mengembangkan sayap bisnis. Caranya, dengan mengajak kerja sama rekan-rekan yang dikenal selama pelatihan tersebut. Tidak jarang pula, pelatihan bisnis bisa mendatangkan ide baru untuk usaha yang tengah berjalan, dengan melihat dari sudut pandang lain.

Jadi, sudah siap bergerak mengembangkan bisnis dengan mengikuti berbagai pelatihan dan workshop properti ?

- Advertisement -

MOST POPULAR

LATEST NEWS